Kartu Memori SD Card ternyata tidak aman
Kehidupan sekarang yang serba cepat ini tentu tidak lepas dari alat bantu yang bernama Gadget. Saat ini banyak gadget yang tersedia dipasaran seperti perangkat mobile seperti laptop, kamera digital, hingga smartphone. Bicara perangkat canggih tadi tentu tidak lepas dengan media penyimpan data yang sering disebut kartu memori.
Salah satu jenis kartu memori yang banyak dipakai yaitu SD card. Namun menurut beberapa info yang dilansir di asrot.com SD card yang sebagai media penyimpan juga masih tidak aman digunakan. Dua peneliti keamanan Andrew Huang dan Sean Cross telah menemukan menemukan celah kelemahan keamanan. Celah dapat memungkinkan seseorang melihat data yang tersimpan di dalamnya.
Di blognya Huang menjelaskan bahwa SD card memiliki chip komputer yang disebut micro controller yang firmware-nya dapat dimodifikasi. Dengan kelemahan yang ada tersebut, seseorang dapat memotong dan mengambil data yang sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain lalu memodifikasinya. Kondisi tersebut tentu berbahaya untuk data - data penting seperti password, bahkan dapat juga menjalankan software yang dapat membahayakan.
"Seseorang dapat mengubah kapasitas ruang penyimpanan pada kartu tanpa mengubah kapasitas ruang sebenarnya. Ini berarti Anda bisa menjual kartu 2GB sebagai kartu 4GB, dan komputer Anda tidak akan melihat perbedaannya," tulisnya.
Ternyata seperti celah berbahaya tersebut tidak hanya mengancam kartu memori jenis SD card, tetapi juga kartu memori berbasis flash lainnya. Seperti SSD (solid-state drives) yang dipakai sebagai pengganti hard disk PC, atau eMMC (Embedded Multimedia Controller) yang digunakan pada smartphone.
Salah satu jenis kartu memori yang banyak dipakai yaitu SD card. Namun menurut beberapa info yang dilansir di asrot.com SD card yang sebagai media penyimpan juga masih tidak aman digunakan. Dua peneliti keamanan Andrew Huang dan Sean Cross telah menemukan menemukan celah kelemahan keamanan. Celah dapat memungkinkan seseorang melihat data yang tersimpan di dalamnya.
Di blognya Huang menjelaskan bahwa SD card memiliki chip komputer yang disebut micro controller yang firmware-nya dapat dimodifikasi. Dengan kelemahan yang ada tersebut, seseorang dapat memotong dan mengambil data yang sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain lalu memodifikasinya. Kondisi tersebut tentu berbahaya untuk data - data penting seperti password, bahkan dapat juga menjalankan software yang dapat membahayakan.
"Seseorang dapat mengubah kapasitas ruang penyimpanan pada kartu tanpa mengubah kapasitas ruang sebenarnya. Ini berarti Anda bisa menjual kartu 2GB sebagai kartu 4GB, dan komputer Anda tidak akan melihat perbedaannya," tulisnya.
Ternyata seperti celah berbahaya tersebut tidak hanya mengancam kartu memori jenis SD card, tetapi juga kartu memori berbasis flash lainnya. Seperti SSD (solid-state drives) yang dipakai sebagai pengganti hard disk PC, atau eMMC (Embedded Multimedia Controller) yang digunakan pada smartphone.
No comments: